Bahaya Infeksi bakteri Helicobacter pylori bagi lambung

Bahaya Infeksi bakteri Helicobacter pylori bagi lambung – Infeksi dengan Helicobacter pylori (H. pylori) adalah penyebab kebanyakan bisul perut dan duodenum.

Bahaya Infeksi bakteri Helicobacter pylori bagi lambung

H. pylori juga menyebabkan beberapa kasus dispepsia non-bisul. Infeksi dengan H. pylori dapat dikonfirmasi dengan tes yang dilakukan pada sampel tinja (feses), oleh tes napas, dengan tes darah, atau dari sampel biopsi yang diambil selama gastroskopi (endoskopi). Satu minggu pengobatan dua antibiotik plus obat penekan asam biasanya akan membersihkan infeksi H. pylori. Ini harus mencegah kembalinya ulkus duodenum atau perut yang disebabkan oleh infeksi ini.

Apa itu infeksi Helicobacter pylori dan siapa pengaruhnya?

Helicobacter pylori (biasa disebut H. pylori) adalah kuman (bakteri). Ini bisa menginfeksi lapisan perut dan duodenum (bagian pertama usus). Lebih dari setengah populasi dunia memilikinya. Hal ini lebih sering terjadi di negara-negara berkembang. Mengapa dan saat orang terinfeksi tidak diketahui. Hal ini kadang-kadang hadir pada anak-anak dan beberapa ilmuwan percaya bahwa kita mendapatkannya pada usia yang sangat muda. Sekitar 15 dari 100 orang terinfeksi di Inggris dan ini semakin jarang terjadi seiring berjalannya waktu. Begitu Anda terinfeksi, kecuali jika diobati, infeksi biasanya tinggal selama sisa hidup Anda.

Masalah apa penyebab Helicobacter pylori?
Biasanya tidak ada masalah

Kebanyakan orang yang terinfeksi H. pylori tidak memiliki gejala atau masalah yang disebabkan oleh infeksi. Orang-orang ini tidak tahu bahwa mereka terinfeksi. Sejumlah kuman H. pylori (bakteri) mungkin saja hidup tanpa membahayakan di lapisan perut dan duodenum

Sakit perut dan duodenum

H. pylori adalah penyebab paling umum dari ulkus duodenum dan perut. Sekitar 3 dari 20 orang yang terinfeksi H. pylori mengalami maag. Ulkus terjadi dimana lapisan perut atau duodenum rusak oleh asam yang dibuat di perut dan jaringan di bawahnya terpapar. Jika Anda bisa melihat ke dalam perut Anda, bisul tampak seperti kawah merah kecil di lapisan perut atau duodenum.

Cara yang tepat H. pylori menyebabkan bisul pada beberapa orang yang terinfeksi tidak sepenuhnya jelas. Perut Anda biasanya menghasilkan asam untuk membantu pencernaan makanan dan membunuh bakteri. Asam ini bersifat korosif. Beberapa sel di bagian dalam lambung dan duodenum menghasilkan penghalang lendir alami yang melindungi lapisan perut dan duodenum dari asam ini. Biasanya ada keseimbangan antara jumlah asam yang Anda buat dan penghalang pertahanan mukosa. Bisul bisa terjadi jika ada perubahan dalam keseimbangan ini sehingga asam bisa merusak lapisan perut atau duodenum. Pada beberapa orang H. pylori menyebabkan radang pada lapisan perut atau duodenum. Ini disebut gastritis dan dapat menyebabkan kondisi lain seperti kekurangan vitamin B12. Pada gastritis, pembatas pertahanan mukosa terganggu dalam beberapa cara (dan dalam beberapa kasus jumlah asam meningkat). Hal ini tampaknya memungkinkan asam menyebabkan radang dan bisul.

Dispepsia non-bisul

Ini adalah kondisi dimana Anda mengalami gangguan pencernaan (dispepsia) berulang yang tidak disebabkan oleh bisul atau pembengkakan. Terkadang disebut dispepsia fungsional. H. pylori kadang ditemukan pada orang dengan dispepsia non-bisul. Menyingkirkan H. pylori menyembuhkan beberapa kasus namun tidak ada bedanya pada kebanyakan kasus. Penyebab kebanyakan kasus dispepsia non-ulkus tidak diketahui.

Bagaimana diagnosis Helicobacter pylori?

Berbagai tes bisa mendeteksi H. pylori:

Tes nafas bisa memastikan bahwa Anda memiliki infeksi H. pylori saat ini. Sampel napas Anda dianalisis setelah Anda meminum minuman spesial. Catatan: sebelum tes ini sebaiknya Anda tidak minum antibiotik setidaknya selama empat minggu. Selain itu, Anda seharusnya tidak menggunakan inhibitor pompa proton (PPI) atau obat antagonis H2-reseptor setidaknya dua minggu. (Ini adalah obat penekan asam). Juga, Anda tidak boleh makan apapun selama enam jam sebelum tes. Alasan aturan ini adalah karena obat dan makanan bisa mempengaruhi hasil tes.
Tes alternatif adalah tes antigen tinja. Dalam tes ini Anda memberi sampel berukuran kacang polong (kotoran) yang diuji untuk H. pylori. Catatan: sebelum tes ini sebaiknya Anda tidak minum antibiotik setidaknya selama empat minggu. Selain itu, Anda seharusnya tidak menggunakan obat penekan asam antagonis PPI atau H2-receptor selama setidaknya dua minggu.
Tes darah bisa mendeteksi antibodi terhadap H. pylori. Ini kadang-kadang digunakan untuk mengkonfirmasi bahwa Anda atau pernah terinfeksi dengan H. pylori. Namun, diperlukan waktu hingga satu tahun agar tes ini menjadi negatif begitu infeksi telah sembuh. Jadi, tidak ada gunanya untuk memastikan apakah pengobatan telah membersihkan infeksi (jika hal ini perlu diketahui). Jika perlu, tes napas atau tes antigen tinja biasanya digunakan untuk memeriksa apakah infeksi telah sembuh setelah perawatan.
Terkadang sampel kecil (biopsi) dari lapisan perut diambil jika Anda memiliki gastroscopy (endoskopi). Sampel dapat diuji untuk H. pylori.